Ada berbagai macam bentuk investasi yang dapat anda ikuti agar uang sisa tidak berdiam di tempat tabungan begitu saja. Jalankan uang sisihan tersebut sebagian atau setidaknya ¾ untuk melakukan investasi agar keuangan anda juga bisa bergerak semakin menguntungkan.
Dari sekian banyak bentuk investasi, saham dan reksadana menjadi dua yang paling populer dan dianggap menguntungkan banget. Namun, apakah anda sudah mengetahui lebih baik investasi saham atau reksadana? Dikarenakan kedua jenis investasi ini memiliki beberapa sistem keuntungan juga resiko yang jelas sekali berbeda.
Karena ini menyangkut terhadap faktor keuangan anda, maka perhatikan dengan betul perbandingan kedua jenis investasi tersebut. Hal ini agar kedepannya tidak menimbulkan kekecewaan saat sudah melangkah ke investasi saham atau reksadana.
1. Perbedaan Dasar
Secara mendasar, investasi saham ini menandakan bahwa anda menjadi salah satu bagian dari kepemilikan pada suatu perusahaan tersebut. Dan saham akan memberikan dividen yang bakal dibayarkan oleh perusahaan setiap kuartal atau tahunan, tergantung dari perusahaan itu sendiri.
Tidak hanya keuntungan dari dalam perusahaan saja, melainkan anda juga akan mendapatkan keuntungan ketika menjual kembali saham tersebut di waktu yang tepat kepada orang lain. Dikarenakan harga saham ini sendiri akan mengalami perubahan setiap waktu, tergantung dari kondisi perusahaan itu sendiri.
Sedangkan untuk reksadana ini tidak andil dalam kepemilikan perusahaan, melainkan cuman berupa sekumpulan produk investasi yang dikelola oleh manajer investasi. Sehingga, ketika anda investasi reksadana ini nanti bisa dijadikan saham, obligasi, surat utang, atau bahkan deposito.
2. Jangka Investasi
Kemudian hal berikutnya yang penting untuk diperhatikan yakni jangka investasinya. Untuk investasi saham ini pada umumnya ditujukan untuk periode yang lama, rata-rata di atas 10 tahun. Akan tetapi karena beberapa hal, mungkin pemilik bisa menjualnya ke orang lain tanpa memperhatikan jatuh tempo terlebih dahulu dari perusahaan.
Berbeda dengan reksadana yang investasinya rata-rata merupakan jangka pendek, yakni dibawah 2 tahun saja. Meski demikian, memang ada juga beberapa reksadana yang menawarkan jangka panjang dan bahkan lebih dari 7 tahun. Hal tersebut bisa saja terjadi, tergantung dari opsi yang dipilih oleh manajer investasi.
3. Tingkat Pendapatan
Masalah tingkat pendapatan ini jelas berbeda, dimana reksadana bisa dikatakan lebih stabil lantaran memang ada pengelolaan yang baik dari para manajer investasi lebih berpengalaman. Selain itu, dengan melakukan penanaman di beberapa tempat sekaligus, menjadikan lembaga bisa melakukan merger dan menutupi kekurangan di sektor tertentu.
Berbeda dengan investasi saham yang mana pendapatan diperoleh berdasarkan kondisi setiap perusahaan. Ketika perusahaan lagi untung besar, tentu ini akan menjadi masa panen para penanam saham, begitu juga dengan sebaliknya.
4. Tingkat Resiko
Kemudian masalah resiko ini jelas investasi saham lebih tinggi tingkat resikonya, dikarenakan pendapatan yang akan diperoleh setiap kuartal tidak akan sama karena tergantung pada kondisi perusahaan.
Memang kalau lagi untung besar bisa menjadi panen bagi penanam saha, tapi kalau mengalami kerugian malah akan mendapatkan zonk, bahkan harga saham dari perusahaan itu sendiri tidak akan bisa mengembalikan modal anda, bahkan sampai tidak laku di pasaran.
Berbeda dengan reksadana yang jauh lebih aman lantaran dana dari investor akan dikelola oleh manajer investasi. Dan setiap keputusan terkait pembagian juga alokasi dana untuk investasi ini juga akan dikelola dengan baik agar mendapatkan keuntungan maksimal.
4. Waktu dan Tingkat Kesulitan Pemahaman
Point berikutnya yakni masalah waktu juga tingkat kesulitan dalam memahami kondisi pasar untuk melakukan investasi yang tepat. Dalam hal berikut reksadana bisa dilakukan dengan mudah, bahkan seorang pemula sekalipun dapat melakukannya dengan baik dikarenakan resiko yang minim.
Dana dari para investor reksadana ini nantinya akan dikendalikan oleh orang-orang berpengalaman juga sudah ahli dalam bidang investasi. Sehingga anda tidak perlu lagi melakukan pembelajaran juga membaca kondisi pasar terlalu dalam, cukup siapkan dana saja maka sudah bisa berjalan sendiri.
Berbeda dengan investasi saham, dimana anda harus benar-benar paham terkait kondisi pasar ataupun perusahaan yang akan dituju. Untuk penanaman investasi ini ditujukan terhadap perusahaan yang berpotensi mengalami perkembangan, terus meningkat dari segi keuntungan, dan berpengaruh terhadap masyarakat luas di masa mendatang.
5. Modal Awal
Sedangkan pemilihan lebih baik investasi saham atau reksadana berikutnya harus mempertimbangkan masalah modal awal yang anda miliki. Mungkin anda sudah paham betul terkait investasi saham dan dapat membaca kondisi perusahaan dengan baik, namun kalau tidak ada uang yang cukup untuk membelinya percuma saja.
Pada umumnya, investasi saham ini minimal membeli langsung 1 lot yang terdiri dari 100 lembar saham. Dan untuk harga per lembarnya ini bervarian, tergantung dari kondisi perusahaan itu sendiri, dan ada yang cuman ratusan perak atau bahkan puluhan ribu. Jika anda menginginkannya, tinggal mengalikan saja berapa budget yang dibutuhkan untuk investasi saham.
Berbeda dengan reksadana dimana anda tidak perlu modal besar untuk melakukannya, dikarenakan dengan uang Rp 100 ribu saja terkadang sudah lebih daripada cukup melakukan investasi reksadana. Banyak layanan reksadana yang menawarkan dengan modal awal kecil, tergantung anda mau memilih yang mana.
Setelah memperhatikan berbagai poin tersebut, sekarang anda sudah bisa memilih lebih baik investasi saham atau reksadana bukan? Semua itu harus dipertimbangkan, tergantung dari keinginan dan juga modal untuk investasi.